Untuk “Rasa” yg Selalu Mengusik.

Rasa itu hadir dengan begitu alamiahnya

Tak ada teks yang mampu mengikat ruang dan waktu rasa itu mewujud

Tak ada embel rekayasa.pun.tak ada andil pihak ketiga

Semua hanya antara aku, rasa itu dan kamu “yang merasa”

Ya…semua tumbuh dari hati yg terdalam

Rasa itu pernah coba tuk kuabaikan

Hingga kusadari rasa itu bagian dari jiwaku

Mungkin Cuma serpihan kecil dari jiwaku..

atau mngkin juga bagian dari substansi jiwaku

Hingga kemudian muncul Tanya atau barangkali bentuk protes dari jiwaku

Akan sikapku tuk mengabaikan rasa itu..

Rasa itu pernah terselimut ragu

Rasa itu pernah terhambat nyali

Rasa itu pernah mengukir bahagia

Rasa itu pernah mengundang perih

Rasa itu pernah berbalut sesal

Rasa itu

Rasa itu ………..pernah terkubur

Untuk kamu yang merasa

Aku yakin rasa itupun pernah bersemayam di hatimu

Karena keyakinan rasa tak pernah butuh pembuktian verbal

Rasa itu hanya butuh sinyal non verbal…

dan aku pernah menangkap sinyal itu

Namun …. semua itu tentang masa lalu

Ya….antara aku, rasa itu dengan kamu yang merasa

Mungkin bagimu, hanya serpihan masa lalumu

Dan saat ini kusadari

Klo kisah itu hanya menyisakan aku dan rasa itu…

Mungkin bagimu rasa itu telah mati

Mungkin bagimu rasa itu telah kau kubur

Dengan pusara tak bertanda

Mungkin bagimu rasa itu kau anggap sebuah kekhilafan dan kenaifan

Yang tak ingin kau biarkan tuk menjadi serpihan masa depanmu

Namun bagiku rasa itu tak pernah mati

Karena kusadar tetap berdenyut dalam jiwaku

Bagiku rasa itu tak pernah jadi masa laluku

Karena rasa itu tetap hadir dan menjadi bagian jiwaku

Mungkin rasa itu telah kau bunuh dan kau kubur di masa lalumu

Namun harus kau ingat di masa lalu

Rasa itu hidup diantara aku dan dirimu

Separuh ruhnya ada pada dirimu dan separuhnya lagi ada padaku

Sehingga rasa itu tak pernah mati karena separuh ruhnya

Masih ada padaku…..walaupun rasa itu telah terluka

Untukmu yang merasa…rasa itu masih aku rawat hingga saat ini

Walaupun kusadari aku takkan pernah mampu menyembuhkannya

hanya dgn separuh ruh yg aku punya…

Untukmu yang merasa..

kalo memang rasa itu telah kau bunuh dan telah kau kubur

Beri tanda pada pusaranya…

biar kudapat sewaktu waktu berziarah pada makam tak bertuan…

0 komentar:

Posting Komentar