Ruang dan waktu relatif dalam gagasan Enstein
Selalu saja menjadi teka teki terdalam yang mengombangambingkan jiwaku
Konsepsi tentang idealismepun tergugat oleh relatifitas
Lalu adakah kebenaran universal itu
Yang mengikat setiap pandangan dalam satu kesatuan mutlak

Kemarin aku meletakkan setangkai mawar dan sebilah golok di atas sebuah pusara
Sebuah pusara yang menyimbolkan kehausan akan keabadian dan
Perlawanan atas kefanaan eksisensi diri
Dua rasa yang terasa terus menjadi asa dalam rasa

Bersemayam dalam ruang gelap nan sumpek
Terbelenggunya fisik diikuti dengan stagnasi gerak jiwa menuju kesempurnaan
Duhai jiwa jiwa yang suci nan abadi
Besuklah jiwaku yang dahaga ini

Perangkap perangkap materi; mengapa pula
Seringkali menjaring jiwa yang immateril
Jiwa yang mestinya menjadi panglima kehidupan karena merupakan duta Ilahi
Seringkali justru diperbudak oleh hawa nafsu yang merupakan instrumen iblis

0 komentar:

Posting Komentar